Pengemudi ojek online tewas dilindas rantis brimob, massa tuntut polisi


Berbagai kalangan menuntut agar polisi bersikap transparan dalam menyelidiki tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, akibat dilindas kendaraan rantis Brimob. Presiden Prabowo berjanji mengusut tuntas insiden ini.

Tuntutan itu antara lain disuarakan ratusan orang pengemudi ojek online.

Mereka mendatangi Markas Brimob Polda Metro Jaya di Jalan Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (29/08).

Intinya mereka meminta jaminan atau kepastian bahwa anggota Brimob yang berada di dalam kendaraan taktis Brimob dihukum berat.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto berjanji mengusut tuntas dan transparan agar petugas yang terlibat bertanggung jawab.

"Seandainya ditemukan mereka berbuat di luar kepatutan dan ketentuan yang berlaku akan kita ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku," kata Presiden Prabowo melalui video yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (29/08).

Galuh, pengemudi ojol berusia 42 tahun, meminta pembunuhan Affan Kurniawan diusut sampai tuntas, termasuk pemberian hukuman setimpal bagi para pengemudi barakuda yang melindas tubuh Affan, Kamis (28/5) malam.

"Jangan sampai dilindungi. Harus dihukum seadil-adilnya," katanya kepada wartawan BBC News Indonesia, Faisal Irfani, di sekitar Mako Brimob, Jumat (29/05).

Galuh menilai kejadian saat demo Kamis malam tidak lagi dapat dimaafkan.

"Polisi tugasnya melindungi masyarakat. Bukan malah membunuh!" tegasnya.

Sempat terjadi bentrokan antara massa dan polisi, namun kemudian bisa dihentikan setelah perwakilan Brimob muncul di hadapan massa.

"Kami minta maaf," kata salah-seorang perwakilan Brimob, berulang-ulang, dengan setengah berteriak.

Dia juga menyatakan terduga pelaku dari anggota Brimob itu "tidak sengaja" melindas pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan itu. Massa kemudian meneriakkan "huuuu".

Dia berjanji bahwa Polda Metro Jaya akan merilis perkembangan terbaru pemeriksaan atas sejumlah anggota Brimob yang diduga bertanggungjawab dalam insiden tersebut.

"Tujuh pelaku sudah ditahan di Polda Metro Jaya," katanya.

Di hadapan perwakilan pimpinan Brimob dan TNI, massa pendemo menuntut agar penyelidikan kasus ini berjalan transparan.

Mereka juga menuntut agar massa pendemo yang ditahan agar dibebaskan.

Setelah melalui dialog panjang, massa kemudian berangsur-angsur meninggalkan lokasi unjuk rasa di depan Makro Brimob Polda Metro Jaya.

Apa perkembangan terbaru di depan markas Brimob?

Namun sekitar pukul 14.00 WIB, eskalasi kembali meningkat dengan massa pendemo mulai menerobos masuk ruas jalan di depan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat. Sebelumnya, mereka tertahan oleh tentara.

Di depan Mako Brimob, massa meneriakkan protes dan mendesak polisi untuk keluar sekaligus menunjukkan diri. Selain itu, massa mencopot papan plang bertuliskan Brimob dan menembakkan petasan.

"Jangan sampai kekuasaan menjadi alat yang menindas rakyatnya sendiri!" ungkap Sudarmanto, driver ojol berusia 40 tahun.

Sudarmanto tidak bisa memaafkan aksi polisi yang membunuh Affan Kurniawan, pengemudi ojek online berusia 21 tahun.

"Adili pelakunya! Jangan dilindungi!" tegasnya.

Dan sekitar pukul 15.00 WIB, polisi menembakkan gas air mata dari dalam Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat.

Massa lalu berlarian panik menghindari gas air mata.

Pantauan BBC News Indonesia menunjukkan banyak massa yang kemudian sesak napas dan batuk-batuk.


Cerita pengemudi ojol yang dirawat di rumah sakit

Sebanyak empat orang korban saat aksi pada Kamis (28/08) masih dirawat di Rumah Sakit Pelni, Jakarta.


Salah satunya adalah pengemudi ojek online, Umar Amarudin, yang sempat dikabarkan menjadi korban tertabrak mobil rantis polisi.


Menurut VP Corporate Secretary and Legal PT RS Pelni, Abdul Aziz Purnomo, ada 14 orang yang mendapat pertolongan di rumah sakit semalam.


Namun, sebanyak 10 orang telah pulang dan diminta melakukan rawat jalan.


"Untuk bayi usia 11 bulan juga sudah rawat jalan. Ada empat orang yang masih dirawat sampai sekarang," ucap Abdul.


Empat orang lainnya masih menjalani rawat inap di bawah pemantauan tim dokter karena luka yang dialaminya.


Namun semua pasien ini dalam kondisi sadar dan mulai bisa berkomunikasi dengan baik.


Secara terpisah, Tina, kakak ipar Umar menjelaskan luka yang dialaminya ada di bagian dada, patah tulang leher, dan rahang. Hal ini diduga karena Umar sempat diinjak kepalanya.


"Dia habis ngirimin customer. Terus ditarik oknum sampai diinjak kepalanya," ujar Tina.


Ketika dikonfirmasi apakah oknum yang melakukan kekerasan mengenakan seragam tertentu, Tina mengaku tidak mengetahui secara detil.


"Ada yang bilang intel gitu," kata Tina kepada wartawan Riana Ibrahim yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.


Umar merupakan warga Sukabumi yang mencari penghasilan sehari-hari sebagai sopir ojek online di Jakarta.


Tempat tinggal yang disewanya kebetulan berada di sekitar Slipi Palmerah yang berdekatan dengan lokasi aksi semalam.


Apa tanggapan Presiden Prabowo?

Presiden Prabowo Subianto mengaku terkejut dan kecewa dengan tindakan aparat yang berlebihan.


Ia pun mengucapkan duka cita dan bela sungkawa atas tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan Kami (28/08) malam.


"Saya sangat prihatin dan sangat sedih terjadi peristiwa ini. Pemerintah akan menjamin kehidupan keluarganya dan akan memberikan perhatian khusus kepada orang tuanya, adik-adik ,dan kakak-kakaknya," ujar Prabowo dalam pernyataannya melalui youtube.


"Sekali lagi saya terkejut dan kecewa dengan tindakan petugas yang berlebihan."


Ia pun menjanjikan insiden semalam diusut tuntas dan transparan agar petugas yang terlibat bertanggungjawab. "Seandainya ditemukan mereka berbuat di luar kepatutan dan ketentuan yang berlaku akan kita ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku."


Ia kemudian mengimbau masyarakat agar tenang dan percaya dengan pemerintah yang dipimpinnya. "Semua keluhan-keluhan masyarakat akan kami catat dan akan kami tidak lanjutkan," ujar Prabowo.


Jenazah pengemudi ojek online Affan Kurniawan dimakamkan


Dalam waktu hampir bersamaan, Jumat (29/08), jenazah pengemudi ojek online yang tewas dilindad kendaraan rantis Brimob, Affan Kurniawa (21 tahun) telah dimakamkan di pekuburan Karet Bivak.


Selain keluarga Affan, ada sejumlah politikus, pejabat hingga perwira polisi terlihat dalam proses pemakaman.


Ribuan pengemudi ojek online ikut mengantarkan Affan ke peristirahatan terakhir.

Sembari mengumandangkan takbir dan tahlil, mereka beriringan bersama keluarga, seperti dikatakan wartawan Riana Ibrahim yang melaporkan untuk BBC News Indonesia dari lokasi.


Sepanjang prosesi pemakaman berlangsung, orangtua, kakak, adik, hingga nenek- kakeknya tak kuasa menahan tangis.


Ibu Affan sempat pingsan dan kemudian dibawa ke musala hingga proses berakhir. Ayahnya terus terpekur menatapi makam sang anak yang selama ini turut menjadi tulang punggung keluarga.


"Terima kasih untuk semua yang sudah membantu sejak dari TKP, rumah sakit, sampai saat ini. Semoga amal ibadah anak dan cucu kami diterima," ujar Kakek Affan ketika prosesi.


Kapolda Irjen Pol. Asep Edi, Anggota DPR RI Fraksi PDIP Rieke Dyah Pitaloka, dan politikus Anies Baswedan ada di lokasi pemakaman.


Rieke dan Anies berharap kasus ini diusut tuntas dan ada keadilan untuk Affan.


Di sisi lain, keduanya juga meminta para pengemudi ojek online untuk kembali dan tidak berlanjut melakukan aksi demo menjaga situasi.


Secara terpisah, Asep meminta maaf lagi atas peristiwa semalam. Ia pun berjanji akan menyelesaikan perkara ini.


Namun ketika dicecar mengenai kekerasan aparat yang selalu terjadi, Asep hanya bisa mengucap maaf dan berjanji tidak terulang.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url